Laman

Sabtu, 26 Maret 2011

Cara Koneksi Modem Huawei e160 Dengan IM2 Broom Di Mac OS X Snow Leopard

Instalasi Driver Modem Huawei dan Setting Im2 Broom

Agar modem Huawei e160 bisa dikenali oleh Mac OS X 10.6, anda harus mendownload drivernya terlebih dahulu di alamat ini:
http://blog.evandavey.com/wp-content/uploads/2008/12/huawei-usb-modem-osx-drivers.zip
Ok, setelah anda download, silakan anda ekstrak isinya. Silakan anda install keduanya, soalnya kata yg ngebuat drivernya harus dicoba keduanya (maksudnya satu aja yg dipake), hehe..
Pilih Driver Modem Huawei
Driver Modem Huawei
Nah, setelah di install silakan anda buka System Preferences dari Tombol Di atas (Menu Start kali yah kalo di windows).
System Preferences
System Preferences
Kemudian Pilih Network. Pada jendela network, pilih tombol ‘+’ di bawah, dan pada bagian interface silakan anda pilih HUAWEI Mobile. Lihat gambar di bawah ini.
Pembuatan Koneksi Dengan Huawei Modem
Pembuatan Koneksi Dengan Huawei Modem
Setelah selesai, masukkan nama Service Name-nya sesuai dengan keinginan anda.
Service Name
Service Name
Selanjutnya, masukkan Telepon Numbernya : *99# lalu Account Name : (akun anda donx) dan Password : (*****).
Advanced Setting
Advanced Setting
Sebelum anda menekan tombol Connect, jangan lupa anda memiih tombol Advanced, dan lakukan settingnya sebagai berikut: pilih Vendornya menjadi Other dan pilih Modelnya : Huawei Mobile Connect – 3G Modem. Lalu pilih tombol OK, dan klik tombol Apply. Terakhir anda klik tombol Connect. Dan akhirnya… bisa jalan juga internetnya.
Internet Konek
Internet Konek

Kamis, 30 September 2010

seorang pria yang diam bukan berarti tidak mencintai

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan - alasansaya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar - benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan" Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok." Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coret - coretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan....

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari - jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."

"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang."

"Kamu suka jalan - jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."

"Kamu selalu pegal - pegal pada waktu 'teman baikmu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi 'aneh'. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."

"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."

"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna - warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".

"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."

"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bias mencintaimu lebih dari saya mencintaimu."

"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu.Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya. "Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk
tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."

"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".


ini saya kutip dari kaskus.com
saya sangat terharu membaca cerita ini, saya sangat berharap mendapatkan lelaki seperti itu, diam, tidak banyak bicara, tetapi sesungguhnya dia menyayangiku.lebih2 ketika lelaki itu dapat mengungkapkan isi hatinya, aku akan sangat bersyukur. namun sepertinya ini hanya karangan belaka dan tidak ada di kehidupan nyata.karena sebelumnya aku pernah mendapatkan seorang laki2 yang aku kira dia sangat mencintaiku dengan kediaman nya tetapi ternyata tidak. dia hanya mempermainkan ku dengan memiliki wanita lain dan itu terulang 2x. dan meskipun aku telah tersakiti sedemikian halnya, aku tidak bisa melupakannya dan aku justru sangat mencintainya dan tidak ingin di tinggalkannya, sungguh tragis, hidupku harus terdampar dengan pria seperti itu,....